
Yogyakarta - Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel, memberikan komentar mengenai kemenangan kontra PSIS Semarang pada laga uji coba pramusim menuju BRI Super League 2025/2026.
Bermain di hadapan ribuan suporternya, Brajamusti dan The Maident, PSIM menang dengan skor tipis 1-0 berkat aksi Rafinha pada babak kedua di Stadion Mandala Krida, Selasa (29/7/2025) sore WIB.
"Pada babak pertama tadi intensitasnya agak sedikit lebih rendah posisi bolanya dari babak kedua jadi lawan lebih mudah untuk bertahan. Lalu kami kehilangan banyak sekali penguasaan bola pada babak pertama," ujar Van Gastel selepas laga.
"Kemudian pada babak kedua kami coba meningkatkan itu dan kami juga bisa mencetak satu gol, lalu bagi saya sebenarnya harusnya ada lebih banyak gol yang terjadi," sambung pelatih asal Belanda itu.
Uji coba tersebut merupakan rangkaian acara launching PSIM Yogyakarta dalam menyambut musim baru. Tidak hanya peluncuran skuad, klub berjulukan Laskar Mataram itu juga memperkenalkan jersey anyar dan deretan sponsornya.
Bahan Evaluasi

Bek PSIM, Reva Adi Utama, mengatakan hasil uji coba sekaligus dijadikan bahan evaluasi sebelum bertarung di kompetisi sesungguhnya. Rencananya Liga 1 bakal bergulir pada 8 Agustus mendatang.
"Sore ini ada banyak bahan evaluasi buat tim, jadi benar yang dikatakan coach tadi dibabak pertama kami sangat rendah sekali di intensitas," kata pemain berusia 28 tahun tersebut.
"Pada selesai babak pertama tim masuk di ruang ganti kita berdiskusi untuk merubah intensitas permainan dan pada saat itu kita merubah situasi pertandingan sangat berubah."
"Jadi sangat efektif pada saat kita mempercepat intensitas, jadi ini yang harus kita kembangkan dan juga mungkin nanti di finishing kita bisa perbaiki lagi," lanjut mantan bek Persebaya Surabaya itu.
Beda Level
Sementara itu, pelatih PSIS Kahudi Wahyu Widodo mengakui keunggulan tuan rumah. Menururtnya, kedua tim berada di level berbeda. Meski kalah, eks arsitek Persijap Jepara itu mengapresiasi kerja keras para pemain.
"Kami lihat Alhamdulillah pertandingan berjalan lancar. Saling menyerang dan bertahan dengan baik. Tempo juga bagus. Jelas kelihatan levelnya. PSIM di level Liga 1 dan kami di Liga 2," ucapnya.
"Tapi kami mengapresiasi pemain karena bisa mengimbangi permainan tuan rumah. Sejak awal saya lihat laga ini untuk bahan evaluasi. Anak-anak komitmen seperti apa terhadap sistem yang kami buat."
"Tadi ada rotasi yang kami lakukan. Rata-rata pemain kami memang muda-muda. Ya, selamat PSIM mudah-mudahan ke depan PSIM bisa berkiprah yang lebih bagus di kompetisi sesungguhnya," harap Kahudi.