Kuala Lumpur - Secara mengejutkan, Timnas Malaysia tidak akan berpartisipasi dalam turnamen CAFA Nations Cup 2025, sebuah kejuaraan sepak bola antarnegara di kawasan Asia Tengah bulan September mendatang.
Tim berjulukan Harimau Malaya awalnya akan bertindak sebagai tim undangan. Namun pada akhirnya Timnas Malaysia membatalkan diri tampil di ajang CAFA Nations Cup 2025, sekaligus tidak jadi mengukur kekuatan melawan tim-tim seperti Iran, Uzbekistan, Oman, Kirgistan, Tajikistan, Afghanistan.
"Skuad Timnas Malaysia menarik diri dari Piala CAFA Nations Cup 2025. FAM ingin menginformasikan bahwa skuad nasional Malaysia tidak akan berpartisipasi dalam Piala Negara CAFA 2025," demikian bunyi pengumuman FAM melalui saluran X @FAM_Malaysia, Rabu (16/7/2025).
FAM atau asosiasi sepak bola Malaysia belum memberikan alasan resmi mengenai pembatalan tampil di ajang CAFA Nations Cup 2025. Sebelumnya, turnamen di Asia Tengah tersebut bisa berdampak positif untuk Timnas Malaysia khususnya mempersiapkan diri menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027.
Di Luar Kalender FIFA
Pelatih kepala Harimau Malaya, Peter Cklamovski, mengungkapkan alasan Malaysia memutuskan untuk tidak terbang ke Tajikistan untuk berpartisipasi dalam Piala CAFA Nations 2025.
Peter Cklamovski dalam pernyataan yang sama menganggap keputusan untuk mengumpulkan pemain dan memastikan mereka siap bermain tidak realistis.
"Kami memiliki pemain yang bermain di liga-liga top dunia seperti Spanyol, Argentina, Kolombia, dan Jepang," ungkapnya seperti dikutip dari laman Makan Bola.
"Membawa mereka ke Tajikistan dalam waktu sesingkat itu dan memastikan mereka siap bermain di level tertinggi tidak realistis di bursa transfer ini," ujarnya.
Persoalan Lain
Mantan pelatih FC Tokyo tersebut juga melihat masalah logistik, pemulihan pemain, dan faktor-faktor lain yang melibatkan perjalanan tim sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan Harimau Malaya untuk mundur dari CAFA Nations Cup 2025.
"Selain itu, masalah logistik, kebutuhan pemulihan pemain, dan implikasinya terhadap anggaran keseluruhan juga merupakan faktor penting."
"Saya tidak ingin membahayakan kesejahteraan dan kondisi para pemain atau berpartisipasi dalam turnamen dengan skuad yang tidak lengkap," lanjut Peter Cklamovski.
"Selain masalah pelepasan pemain, tantangan lain seperti perjalanan jarak yang jauh, pembatasan penerbangan, dan kebutuhan untuk mematuhi peraturan FIFA yang menetapkan waktu istirahat minimal 72 jam antar pertandingan juga menimbulkan kesulitan tersendiri," tegasnya.
Menuju Panggung Asia
Timnas Malaysia sedang fokus pada program naturalisasi yang langsung berdampak positif. Program naturalisasi yang digalakkan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), membuat Timnas Malaysia kini menjadi kekuatan yang tidak bisa diremehkan lagi.
Program naturalisasi pemain yang dimulai sejak awal tahun ini tak akan berhenti. Sudah ada tujuh pemain kelahiran Argentina, Brasil, Spanyol, dan Portugal yang kini berpaspor Malaysia.
Tujuh pemain naturalisasi Malaysia itu adalah Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Gabriel Palmero, dan Imanol Machuca.
Tim Harimau Malaya sebenarnya telah dipenuhi pemain naturalisasi sejak satu dekade terakhir, yang masih eksis seperti La'Vere Corbin-Ong, Stuart Wilkin, Endrick, Paulo Josue, hingga Romel Morales.
Perkembangan teranyar, enam sampai sepuluh calon pemain naturalisasi diproyeksikan membela Malaysia dalam FIFA Matchday September 2025.
Sumber: FAM, Makan Bola