Surabaya - Pelatih kepala Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, menunjukkan komitmennya untuk beradaptasi dengan tim dan budaya lokal.
Setelah sebulan di Surabaya, ia berjanji akan meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Indonesia agar komunikasi dengan para pemain lebih efektif.
Komitmen Perez dalam beradaptasi diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Persebaya. Dengan penguasaan bahasa yang lebih baik, instruksi yang diberikan saat latihan maupun pertandingan akan lebih mudah dipahami oleh para pemain.
Selain itu, ia juga bisa membangun hubungan yang lebih erat dengan para pemain dan staf pelatih. Kedekatan ini sangat penting untuk menciptakan suasana tim yang solid dan harmonis, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada performa di lapangan.
“Saya perlu mulai berbicara Bahasa Indonesia. Saya berjanji sedikit-sedikit berbicara bahasa secara langsung dalam waktu secepatnya. Tapi tujuan saya juga adalah mencoba setidaknya satu jam per hari untuk berbicara Bahasa Indonesia,” ungkap pelatih asal Spanyol itu.
Adaptasi di Luar Lapangan
Selain menguasai bahasa, Perez juga menikmati kehidupan di Surabaya. Ia mengapresiasi keramahtamahan masyarakat serta kekayaan kuliner yang ada. Menurutnya, pengalaman ini membuatnya merasa lebih menyatu dengan lingkungan.
Adaptasi yang dilakukan Perez tidak hanya sebatas di lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Ia terlihat sangat menikmati keberadaannya di Surabaya, termasuk menjelajahi berbagai tempat dan mencicipi kuliner lokal.
“Untuk kota, sejak hari pertama orang-orangnya sangat baik pada saya. Saya makan rawon, dan makan semua makanan khasnya,” ungkap Eduardo Perez.
“Saya sangat suka makanan Indonesia dan dalam hal ini makanan Surabaya. Jadi, saya bisa mendapatkan pengalaman yang lebih baik. Saya akan menikmati Surabaya tentunya,” imbuhnya.
Ada Peningkatan
Di sisi lain, Perez juga mengamati perkembangan sepak bola Indonesia. Menurutnya, dalam satu dekade terakhir, banyak hal yang berubah menjadi lebih baik. Ia melihat adanya peningkatan fisik pemain serta sistem pertandingan yang lebih kompetitif.
"Bagi saya, secara taktis, timnya lebih banyak, lebih banyak, jauh lebih baik secara fisik. Sepak bola juga banyak berubah dalam setahun terakhir, jadi tentu saja kita perlu beradaptasi," ujar pelatih asal Spanyol tersebut.
Contoh Nyata
Kehadiran Perez juga membawa angin segar bagi Persebaya, yang sedang berupaya mengukir prestasi di kompetisi. Dengan pengalaman dan filosofi kepelatihan yang dibawanya, ia diharapkan mampu membawa tim berjuluk Bajul Ijo itu kembali ke masa kejayaannya.
Hal ini menunjukkan bahwa ia bukan hanya sekadar pelatih, melainkan juga bagian dari masyarakat Surabaya. Sisi humanis ini menjadi nilai tambah yang membuat Perez semakin dicintai oleh para pendukung Persebaya.
Kerja kerasnya untuk belajar bahasa dan berinteraksi dengan budaya lokal menjadi contoh nyata bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis, tetapi juga kemauan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan baru.
Perez sendiri sudah pernah bekerja di Indonesia dengan menjadi pelatih kiper Timnas Indonesia di bawah kendali Luis Milla. Dia juga tercatat pernah menangani PSS Sleman, namun hanya bertahan sebulan pada 2020.