Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Kisah Timnas Indonesia Hampir Lolos ke Piala Dunia 1986 di Meksiko: Bonus Rumah di Pondok Indah Sirna karena Dijegal Korsel

Kisah Timnas Indonesia Hampir Lolos ke Piala Dunia 1986 di Meksiko: Bonus Rumah di Pondok Indah Sirna karena Dijegal Korsel

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-07 16:30:02
Dilihat:0 Pujian
Kolase - Timnas Indonesia di Piala Dunia 1930, Timnas Indonesia edisi Pra Piala Dunia 1986, dan Timnas Indonesia zaman sekarang

Kediri - Di era 1980-an sepak bola Indonesia jadi salah satu kekuatan di Asia. Timnas Indonesia pernah mencatat sejarah nyaris lolos ke Piala Dunia 1986 Meksiko. Salah satu saksi hidupnya adalah Hermansyah.

Kala itu PSSI dipimpin Kardono. Pada media 1980, karena banyaknya agenda, Indonesia sampai membentuk tiga timnas yang bermaterikan pemain dari kompetisi Perserikatan, ABRI, dan Galatama.

Timnas dari Perserikatan tampil di Pesta Sukan I di Brunei Darussalam. Sementara Timnas dari Galatama turun di ajang bergengsi, yakni Pra Piala Dunia 1986.

Sinyo Aliandoe ditunjuk menjadi pelatih timnas Pra Piala Dunia 1986. Indonesia sukses melewati fase awal kualifikasi dari Grup 3B AFC Zona B, dengan melangkahi India, Thailand, dan Bangladesh dengan sistem kandang tandang.

Dari enam pertandingan, Timnas Indonesia hanya sekali imbang saat tandang ke India dengan skor 1-1. Sisa lima laga dikuasai dengan poin absolut alias menang.

 


Kualitas Kiper Lokal Tidak Berbeda Jauh

Emil Audero Pamer Potret Latihan di Jakarta Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Bahrain. Ia juga berfoto bersama Nadeo Argawinata dan Ernando Ari Sutaryadi. (Dok: IG @emil_audero https://www.instagram.com/p/DHiJWZWJ9WY/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==) 

Drama penentuan nasib ditentukan ketika Timnas Indonesia menghadapi Korsel pada babak kedua Zona B AFC. Saat itu Hermansyah di usia 22 tahun adalah kiper utama Timnas Indonesia.

Ya, kurang lebih Hermansyah seusia Ernando Ari di Timnas Indonesia pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Sebagai mantan kiper Timnas Indonesia, saya sangat bangga kita punya kiper lokal bagus seperti Ernando Ari dan Nadeo Argawinata. Jujur, kualitas kiper lokal kita tak kalah dengan naturalisasi. Kita hanya kalah di postur. Nasionalisme kita juga lebih tinggi," sebutnya.

 


Kondisi Mirip

Timnas Indonesia - Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Indonesia kalah 0-2 pada pertemuan pertama, 21 Juli 1985 di Seoul. Kemudian pada bentrokan 30 Juli 1985, Indonesia kalah 1-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kalah agregat 1-6 membuat Indonesia harus mengubur impian menuju Piala Dunia 1986 Meksiko.

Bak de javu, pada Piala Dunia 2026 mendatang, Meksiko juga tuan rumah bersama AS dan Kanada. "Ada persamaan antara Timnas Pra Piala Dunia 1986 dengan sekarang ini. Yakni sama-sama mengejar tiket ke Meksiko. Semoga Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert bernasib lebih baik dibanding era saya dulu," kata Hermansyah.

Terkait beban di pertandingan, Hermansyah juga menilai sama beratnya antara dua generasi Timnas Indonesia tersebut. "Bobot bebannya sama. Karena sama-sama di fase akhir ke Piala Dunia. Tapi kami merasa lebih bangga, karena materi pemain murni pemain lokal. Termasuk pelatih Om Sinyo Aliandoe," ujarnya.

 


Gagal Dapat Rumah di Pondok Indah

Gara-garanya dijegal Korsel, Hermansyah dkk. kehilangan bonus berupa rumah di Pondok Indah yang kini menjadi kawasan perumahan elite di Jakarta.

"Kalau kita lolos, PSSI menyiapkan bonus rumah di Pondok Indah. Tiap pemain dapat satu rumah di kawasan elite itu," ungkapnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}