
Jakarta - Perjalanan panjang Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 akhirnya harus terhenti. Harapan besar yang sempat membara kini sirna, menyisakan rasa kecewa di hati para pendukung setia.
Kekalahan menyakitkan dari Irak dalam babak kualifikasi menjadi pukulan telak. Mimpi Timnas Indonesia untuk kali kedua tampil di ajang Piala Dunia kembali kandas di tengah jalan.
Sejak era Shin Tae-yong, ekspektasi sempat tumbuh tinggi. Namun, hasil yang diraih tak menunjukkan perbaikan signifikan, meski kerja keras terus dilakukan.
Kepemimpinan pelatih asal Korea Selatan tersebut membawa perubahan dalam gaya bermain. Sayangnya, belum mampu memberikan hasil yang diinginkan di fase kompetitif.
Setelah Shin Tae-yong, giliran Patrick Kluivert yang dipercaya membawa harapan baru. Namun, nasib Timnas Indonesia tetap sama, belum mampu melewati rintangan berat di kualifikasi.
Perjalanan yang penuh liku ini menjadi refleksi penting bagi sepak bola Indonesia. Meski gagal, semangat untuk bangkit dan membangun kembali tim nasional tetap menyala di hati semua pihak.
Irak Momok Menakutkan Timnas Indonesia

Sebelumnya, tepatnya satu tahun lalu, Irak juga menjadi momok menakutkan bagi Timnas Indonesia.
Pertandingan perebutan posisi 3 Piala Asia U-23 Mei 2024 jadi ujian keras bagi Timnas Indonesia U-23. Andai menang, maka Garuda Muda berhak mentas ke Olimpiade 2024 Paris.
Timnas Indonesia U-23 membuka keuggulan lebih dulu saat bermain di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024) melalui Ivar Jenner. Namun, Irak mencetak dua gol yang memupus tiket otomatis ke Olimpiade.
"Hari ini kedua tim bertarung sengit berebut tempat ketiga, untuk tiket ke Olimpiade. Kedua sudah tim bermain bagus, saling membuat upaya yang besar. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim kecil Indonesia atas upaya besarnya di pertandingan ini," terang Shin Tae-yong, pelatih Indonesia saat itu.
Setelah itu, Timnas Indonesia U-23 bertanding melawan Guinea pada 9 Mei. Sayang beribu sayang, Merah Putih kembali gagal memenangi laga tersebut.
Pupus Mimpi Indonesia ke Piala Dunia

Timnas Indonesia menunjukkan semangat juang yang tinggi sejak awal pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 56%, lebih dominan dibanding Irak. Namun, meski mampu menebar ancaman dengan banyak peluang, Timnas Indonesia kesulitan menembus pertahanan rapat Irak yang lebih efisien dalam memanfaatkan peluang.
Gol tunggal pada menit ke-76 dicetak oleh Zidane Iqbal melalui tendangan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dijangkau kiper Maarten Paes. Gol ini menjadi penentu hasil akhir yang membuat Irak unggul tipis atas Timnas Indonesia.
Pada babak pertama, Indonesia banyak melepaskan tembakan dan menguasai jalannya pertandingan, tetapi kombinasi di depan gawang Irak kurang maksimal sehingga tidak membuahkan gol. Babak kedua, setelah gol Irak, tekanan beralih ke Timnas Indonesia yang mencoba mengejar ketertinggalan tetapi gagal membalas gol.
Meski kalah, Timnas Indonesia tampil jauh lebih baik dibanding laga sebelumnya dengan Arab Saudi. Statistik menunjukkan keunggulan dalam jumlah operan dan penguasaan bola, menandakan peningkatan performa skuad Garuda walaupun belum cukup untuk mencetak gol dan meraih poin.
Kekalahan ini sekaligus memastikan Timnas Indonesia tersisih dari Kualifikasi Piala Dunia 2026. Irak dan Arab Saudi kini bersaing ketat untuk merebut tiket langsung ke Piala Dunia yang akan diputuskan pada laga selanjutnya.