
Jakarta - Timnas Indonesia gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2026. Skuad Garuda menelan dua kali kekalahan dari dua laga di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Legenda Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas berbicara mengenai kegagalan itu. Menurut Bepe, saat ini bukan saatnya untuk menghujat Skuad Garuda.
Justru sebaliknya, Bambang Pamungkas merasa ini adalah saat yang paling tepat untuk memberikan dukungan kepada para pemain yang telah bertarung maksimal bersama Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Pertama, menurut saya ini adalah waktu yang paling krusial bagi kita semua untuk mendukung tim nasional, karena tidak saat mereka di atas kita mendukung mereka, tapi saat-saat inilah kita wajib hadir untuk memberikan support," ujar Baambang pamungkas saat ditemui di Midaz Senayan, Jakarta, Rabu (15/10/2025) siang.
"Karena itu kita harus berhati-hati untuk menyampaikan sesuatu karena kaitannya bisa atau dapat memperkeruh suasana yang terjadi di luar," lanjut mantan striker Timnas Indonesia yang karib disapa Bepe itu.
Pelatih Timnas Arab Saudi, Herve Renard, menyatakan kesiapan timnya untuk menghadapi Timnas Indonesia dengan semangat sportivitas tinggi pada laga hidup mati Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jeddah. Meski mendapat tekanan besar, Herve yakin dukungan s...
Tidak Mau Berkomentar Sembarangan

Bambang Pamungkas pernah lama menjadi bagian dari Timnas Indonesia. Sosok berusia 45 tahun ini bahkan sempat menjadi andalan di lini depan Tim Merah-Putih.
Namun, Bambang Pamungkas merasa dirinya tidak lantas memiliki hal untuk banyak berkomentar. Sebab, mungkin banyak fakta dari perjalanan Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang tidak ia ketahui.
"Terkait dengan diri saya, ya saya adalah pelaku sepak bola. Saya pernah berada di Timnas Indonesia sebagai pemain, saat ini saya juga di klub, jadi oleh karena itu saya harus berkomentar berdasarkan data dan fakta yang dimiliki. Saya tidak bisa berkomentar sembarangan seperti orang-orang di luar sana karena saya pelaku," jelas Bambang Pamungkas.
Harus Pakai Data

Jadi, Bambang Pamungkas merasa dirinya perlu berbicara dengan data. Tidak hanya asal ucap yang justru membuat situasi semakin tidak menyenangkan.
"Jadi apa bedanya saya atau pelaku dengan netizen kalau komentarnya sama-sama tanpa data? Bagi saya, saat saya berbicara saat ini, saya belum memiliki sesuatu yang konkret terkait dengan itu semua, sehingga saya belum bisa memberikan sebuah analisis atau apapun yang bisa disampaikan," ujar Bepe.
"Saya sangat menghormati teman-teman mantan pemain atau komentator yang memberikan komentar selama ini karena saya meyakini mereka memiliki dasar untuk menyampaikan itu. Tapi bagi saya, saya belum memiliki dasar karena memang isunya begitu banyak yang berkembang."
"Saya perlu menyimpulkan berita dulu sebelum saya berbicara. Jadi kalau teman-teman tanya kepada saya lagi dengan pertanyaan yang sama seminggu atau dua minggu lagi, mungkin saya bisa bantu. Yang ingin saya sarankan saat ini adalah seperti yang saya bilang di awal tadi, kita harus berkomunikasi nasional."
"Biarkan mereka yang berkompeten yang melakukan evaluasi dan penilaian, karena kemudian hanya itu yang bisa dilakukan. Jadi sekali lagi, di saat-saat seperti inilah, mereka butuh kita," tandas Bepe.