
Jakarta - Indra Sjafri pernah membuat kagum dengan permainan Timnas Indonesia U-19 pada era Evan Dimas lalu. Alur bola pendek dikombinasi dengan tiki taka ala Indra Sjafri sangat enak ditonton.
Freddy Muli menilai cara bermain seperti itu sangat tepat diterapkan pada Timnas Indonesia U-22 saat berlaga di SEAG Thailand nanti. Kadek Arel dkk. akan memulai perjuangan mempertahankan medali emas di laga fase Grup C menghadapi Filipina U-22, Myanmar U-22, dan Singapura U-22.
"Menurut saya, coach Indra Sjafri harus kembali ke gaya sendiri yang sudah terbukti membuat permainan Timnas Indonesia tampil rancak," katanya.
Mantan pelatih PSMS dan Persik ini mengamati perubahan gaya yang dilakukan Indra Sjafri terbukti gagal di Piala Asia U-20 lalu. Indra Sjafri coba menerapkan filosofi Gerald Vanenburg yang mengutamakan ball possession.
"Filosofi Gerald Vanenburg bagus juga. Tapi harus progresif, bukan bola terus berputar di area sendiri. Kelemahan cara main ini memberi waktu kepada lawan turun menyusun pertahanan. Indra Sjafri harus meninggalkan main seperti itu," ujarnya.
Kelemahan yang Harus Diperbaiki

Jika Indra Sjafri tak mengubahnya, lanjut eks stoper Timnas Indonesia ini, cara main Timnas Indonesia U-22 sudah dibaca lawan.
"Di fase grup, kita akan bertemu Filipina U-22. Mereka pernah menyulitkan Timnas Indonesia U-23 asuhan Gerald Vanenburg di Piala AFF U-23 lalu. Indra Sjafri harus membuat taktik baru agar Filipina U-22 tak menyulitkan kita lagi," jelasnya.
Kelemahan yang harus diperbaiki Indra Sjafri lainnya adalah kekuatan fisik pemain Timnas Indonesia U-22. Dengan sistem turnamen yang cukup minim masa recovery, Indra Sjafri harus punya pasukan dengan stamina prima.
"Sejak ditangani Gerald Vanenburg stamina pemain lemah. Dengan target mempertahankan medali emas, Indra Sjafri harus menggelar TC khusus agar fisik pemain kuat. Termasuk memantapkan game plan di SEAG nanti," paparnya.
Petanya Sudah Berbeda
Apalagi Timnas Indonesia U-22 kemungkinan besar bakal menghadapi salah satu di antara tiga negara kuat ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
"Peta kekuatan SEAG Thailand berbeda dengan Kamboja dua tahun lalu. Materi tim peserta juga sudah berubah. Thailand U-22 dan Vietnam U-22 yang lolos ke Piala Asia U-23 punya materi bagus. Ini harus dianalisa dengan matang jika ingin mempertahankan medali emas," tuturnya.